Dibalik kecanggihan sebuah PDA (Personal Digital Assistant) ada hal yang sangat disayangkan, bagaimana tidak, sebuah produk yang berharga jutaan rupiah hanya memiliki life cycle yang pendek dan Sistem Operasi yang tidak dapat di-'upgrade' tidak seperti halnya sebuah PC yang Sistem Operasinya bisa di-upgrade, bahkan dapat dipasang lebih dari satu operating sistem sekaligus.
Sepertinya sebuah PDA atau PocketPC dibuat sebagai produk disposable yang mau tidak mau harus "dibuang" dan diganti dengan produk baru jika ingin memiliki sistem operasi yang lebih baru, sama seperti halnya kertas tisue, kertas pewangi, serbet makan atau sejenisnya. Saat ini memang banyak aplikasi Add-on yang bisa dibongkar dan dipasang kedalam sebuah PDA tapi tidak untuk sistem operasinya.
Bahkan Sistem operasi PocketPC (dulu dikenal dengan WindowsCE) terkadang tidak kompatibel dengan aplikasi Add-on lama, kasus serupa sering dialami oleh Operating System Windows pada PC, setiap muncul Windows versi baru pasti ada beberapa software aplikasi yang menjadi korban (baca:tidak bisa jalan), berbeda dengan sistem operasi Palm yang lebih konsisten dalam hal kompatibilitas menangani aplikasi lamanya, sehingga pemilik Palm lama tidak usah mengganti aplikasi favoritnya jika mempunyai produk Palm degan sistem operasi yang lebih baru, walau begitu tetap saja System operasi Palm tidak upgradable.
Memang begitulah kenyataannya, di dunia ini tidak ada yang sempurna, bahkan untuk perangkat canggih dan mahal sekalipun. Semuanya tinggal kembali kepada selera dan tingkat kebutuhan kita. Dari kenyataan ini sepertinya produk perangkat genggam (PDA, PocketPC dan SmartPhones) belum menunjukkan sebuah titik pemberhentian seperti pengalaman kita dalam menggunakan sebuah PC, notebook atau laptop dalam menyelesaikan pekerjaan kita sehari-hari.[Q]