RIM (Research In Motion) adalah sebuah perusahaan Kanada yang bergerak dibidang disain, manufaktur dan pemasaran solusi di bidang wireless, baru-baru ini mengadakan kerjasama dengan salah satu operator selular Indonesia yakni Indosat untuk memasarkan produk RIM Blackcberry seri 7733 yang dipaket bersama simCARD Indosat.
Mungkin kemunculan produk RIM ini bisa menjadi salahsatu alternatif bagi pengguna mobile internet atau pelaku mobile office di Indonesia, pasalnya kebanyakan handset yang saat ini ada dipasaran dijual secara terpisah dengan simcardnya dan ketika pengguna ingin mengaktifkan fasilitas yang diberikan oleh operator selularnya maka akan timbul sedikit masalah terutama bagi para pengguna yang malas membaca manual atau "gaptek", lho "gaptek" kok punya handset canggih? Nah inilah fenoma yang muncul pada masyarakat kita. Canggih atau tidaknya suatu gadget yang dimiliki belum tentu mencerminkan penggunanya, apakah dia ber-"wawasan teknologi" atau tidak.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kebanyakan operator seluler di Indonesia saat ini, baik itu GSM ataupun CDMA, sudah menjejalkan "value added service" terhadap produknya, sebut saja fasilitas akses data misalnya, sehingga penggunananya dapat mengakses konten web, email atau mengirim dan menerima faks cukup dari perangkat genggam yang dimilikinya. Hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, karena kita sempat pesimis dengan kehadiran WAP yang pada masa-masa awal kemunculannya kurang mendapat sambutan dari masyarakat kita. Namun seiring dengan kemajuan teknologi selular dan terlebih ketika muncul teknologi GPRS (General Packet Radio Service), WAP mulai dilirik kembali, seiring dengan itu pula banyak situs-situs WAP yang lahir dengan menawarkan konten yang juga memiliki nilai lebih.
Untuk dapat mengakses data dari perangkat genggam yang kita miliki seperti ponsel, smartphone atau PDA misalnya, kita diharuskan melakukan beberapa setting yang mungkin bagi sebagian orang hal ini cukup rumit dan kurang praktis. Ya memang, beberapa operator seluler sudah memberikan fasilitas aktifasi secara otomatis lewat SMS atau yang kita kenal dengan OTA (over the air activation) namun terkadang fasilitas OTA ini tidak kompatibel dengan perangkat keluaran baru sehingga proses aktifasi tetap saja harus dilakukan secara manual.
Dengan hadirnya produk RIM Blackberry tadi yang dipasarkan dengan produk Indosat, diharapkan akan mengurangi kerumitan yang dialami kebanyakan pengguna saat ini, namun siapakah pengguna kita yang benar-benar membutuhkan perangkat seperti ini?, adakah 'demand' yang begitu kuat sehingga mendorong adanya 'supply' dari produsen Kanada untuk ikut mencicipi pasar Indonesia ini?, Walaupun sementara ini produk tersebut hanya untuk kalangan korporat tapi tidak menutup kemungkinan dalam waktu cepat atau lambat akan banyak digunakan oleh kalangan personal, jadi kita tidak perlu menggunakan laptop atau desktop untuk mengakses web, memeriksa dan membalas email namun cukup dengan sebuah alat mungil yang bisa dimasukan saku dan dibawa kemana-mana tanpa membebani kita.[Q]