Akhir tahun 2003 mungkin merupakan waktu untuk berkompetisi bagi beberapa produsen perangkat genggam, paling tidak itu menurut saya, bagaimana tidak, dalam waktu yang hampir bersamaan beberapa produsen perangkat genggam seakan berlomba untuk mengeluarkan produk baru, sebut saja Palm yang kini merger dengan Handspring mengeluarkan tiga seri produk barunya, Tungsten T3,W dan Zire71, begitu juga PDA Sony dengan seri Clie-nya, dijajaran PocketPC ada Dell yang meluncurkan dua seri terbarunya Axim X5, produsen lain seperti Mitac yang mengeluarkan dua seri Mio-nya, sementara produsen HP dan Compaq juga melahirkan beberapa seri iPaq terbarunya, untuk jajaran smartphone ada Treo600 buatan Handspring, O2 XDA seri II, tidak ketinggalan produsen ponsel dunia seperti SonyEricsson, Nokia, Siemens, Motorola, Samsung, Sendo yang juga meluncurkan produk smartphones-nya ke pasaran.
Para operator selulerpun tak mau ketinggalan, saat ini para operator seluler di Indonesia mulai menambahkan layanan tambahan untuk para pelanggannya atau sering kita dengar dengan istilah "Value Added Service", contohnya informasi yang bisa diakses melalui SMS seperti halnya informasi jalur mudik saat lebaran kemarin misalnya. Selain itu muncul pula operator seluler baru yang bernama Mobile 8 yang meluncurkan produk Fren, acara launching-nya disiarkan langsung oleh tiga stasiun televisi swasta dan dimeriahkan oleh para artis serta dihadiri pula oleh beberapa pentolan produsen handset yang ada di Indonesia.
Mobile 8 adalah salah satu operator selular baru yang akan membuat perangkat smartphones menjadi semakin pintar, tidak hanya untuk smartphones saja, simcard dari layanan operator baru ini juga bisa dijejalkan kedalam perangkat konvergensi digital atau dengan kata lain "perangkat kawinan" (baca: hybrid) antara ponsel dan PDA, sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan perangkat tersebut.
Perangkat genggam yang telah memiliki simcard Fren tadi dapat digunakan untuk keperluan komunikasi, baik suara maupun data, tidak hanya itu, Fren dari Mobile 8 juga memiliki beberapa fasilitas unggulan yang saat ini tidak dimiliki oleh kebanyakan operator lain, seperti video on demand misalnya. Saat ini saya tidak ingin berbicara lebih banyak mengenai layanan operator tersebut, alih-alih Anda akan mengira bahwa saya berpromosi.
Dengan sebuah smartphones atau perangkat hybrid tadi, kita memang bisa melakukan banyak hal dibanding dengan ponsel konvensional biasa, smartphones seakan memiliki "otak" yang bisa menyimpan semua ingatan kita, melalui lensa kamera digitalnya seakan dia dapat "melihat" kita, dengan mikropon-nya seakan dia bisa "mendengar" ucapan kita, dengan layar touchscreen-nya seakan dia bisa "merasakan" sentuhan kita.
Smartphone memang dibuat untuk memudahkan hidup manusia, mengorganisasikan organisasi, memanajemen hampir semua kegiatan kita, memeriksa e-mail dan surfing ke dunia maya-pun dapat dilakukan hanya dengan sebuah alat yang berukuran tidak lebih dari telapak tangan orang dewasa.
Namun, benarkah kita memerlukan sebuah alat konvergensi yang didalamnya terdiri dari ponsel, kamera digital, MP3 Player, GPS, WLAN, VideoPlayer yang terintegrasi?, haruskan kita membayar jutaan rupiah untuk beberapa fasilitas yang tidak pernah kita gunakan?. Ponsel lama yang kita miliki saat ini mungkin lebih optimal dan lebih bernilai guna, jika yang sering kita lakukan dengan ponsel hanyalah berkirim SMS dan komunikasi suara saja. Paling tidak saat ini kita masih tetap "always conected", masih dapat menghubungi dan dihubungi oleh kerabat, saudara, rekan bisnis atau anak-istri kita walau hanya dengan sebuah ponsel konvensional biasa.
Ponsel lama dan PDA low-end yang saya miliki saat ini memiliki kemampuan yang setara dengan Treo270, bahkan dengan tambahan software add-in gratis yang bisa di download dari Internet bisa menjadikan PDA dan ponsel saya lebih berdaya guna dan lebih "sakti" dari sebelumnya.
Namun saya yakin, smartphone dan perangkat genggam lain masih akan terus mengalami inovasi sehingga dalam waktu yang tidak lama lagi penggunaannya akan menjadi sebuah trend global, sama seperti halnya kita menggunakan sebuah PC atau ponsel saat ini dan bahkan hal itu sudah mulai kita lihat saat ini, terbukti dengan munculnya Fren Mobile8 tadi. Sekarang tinggal Anda sendiri yang menentukan, apakah kita benar-benar membutuhkan sebuah alat konvergensi digital tersebut lalu membuang ponsel dan PDA lama kita? [Q]
No comments:
Post a Comment