Google Phone generasi pertama (G1) dijejali dengan sistem operasi buatannya sendiri yang diberi nama Android, sistem operasi ini dibangun dengan kernel Linux yang bersifat open source, dengan adanya sistem operasi Android ini maka dibentuklah sebuah aliansi yang bernama OHA (Open Handset Alliace) yang didalam nya terdiri dari 47 anggota produsen ponsel/smartphone, semikonduktor, perusahaan jasa, penjualan dan perangkat lunak, diantaranya adalah Sony Ericsson, Samsung, NVidia, Broadcom, Intel, eBay dan lain-lain. Jumlah anggota aliansi ini dipastikan akan terus bertambah. Selanjutnya dengan adanya aliansi ini, diharapkan adanya standarisasi bagi para pengembang perangkat lunak dan perangkat keras yang ingin membangun produknya dengan sistem operasi Android ini.
Fitur yang dimiliki ponsel G1.
Sistem operasi Android memiliki fitur yang dimiliki oleh sebuah smartphone pada umumnya, namun perangkat ini lebih ditujukkan bagi mereka para pengguna Internet dan terutama para pengguna aplikasi Google seperti GMail, Google Maps dan Internet, selain itu G1 memiliki fitur smartphone saat ini diantaranya adalah kemampuan layar sentuh, push e-mail, dan WiFi namun aplikasi inti dari Android itu sendiri adalah fungsi kalender, e-mail client, SMS, peta, browser Internet dan buku alamat. Penulis melihat bahwa Android memiliki pendekatan dari beberapa sistem operasi yang ada saat ini, diantaranya :
- Fungsi layar sentuh yang dimiliki Android mengacu pada model layar sentuh yang dimiliki Apple iPhone, walaupun pada Android tidak ada fungsi multi-touch namun interface model sentuh ini seolah telah menjadi ikon baru bagi perangkat genggam masa kini termasuk pada Android yang dijejalkan pada G1 ini.
- Adanya menu tab dan tombol "home" pada Android mirip dengan menu yang dimiliki oleh Palm OS.
- Fitur Menu yang tersembunyi dan adanya aplication switcher untuk loncat-loncat kedalam aplikasi yang sedang aktif ini mengikuti fitur yang ada pada BlackBerry, selain itu Android juga memiliki fasilitas untuk melakukang setting push email secara cepat dan tombol scrollball mirip BlackBerry.
- Android juga memiliki kemampuan kustomisasi aplikasi dan tampilan, sehingga para penggunanya bebas untuk memasang aplikasi tambahan yang disediakan oleh pihak ketiga juga kemudahan untuk mengubah tampilan sesuai selera, hal ini mengacu pada sistem operasi Windows Mobile buatan Microsoft.
Namun pada kenyataanya banyak perangkat lain (terutama PocketPC) yang telah dimodifikasi oleh pemiliknya sehingga menggunakan sistem operasi Android.
Untuk Pasar Indonesia sendiri, Android belum akan muncul dalam waktu dekat ini, terlebih ketika G1 dipasarkan dengan sistem bundling bersama operator AT&T di Amerika. Namun tidak menutup kemungkinan bagi para 'hacker' Indonesia untuk menjejalkan sistem oeprasi Android kedalam perangkat ganggam yang ada. Atau mungkin membobol sistem G1 seperti halnya yang terjadi pada Apple iPhone pada waktu lalu.
Bukan Hanya Untuk Ponsel.
Android merupakan sistem operasi yang fleksible, dia tidak melulu hanya dipasang pada perangkat telepon pintar saja, namun beberapa “tukang ngoprek” yang salah satunya bernama Daniel Hartmann sudah berhasil mencoba mengkompilasi Android pada sebuah Netbook, “Kami membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk mengkompilasi sistem operasi Android kedalam Netbook Asus EEEPC” ujar Hartman.
Semua fungsi yang dimiliki Android bisa berjalan baik pada Netbook, termasuk sound card, VGA card dan wireless card untuk mengakses Internet namun tanpa fungsi telepon dan tanpa fungsi layar sentuh tentunya. Tidak menutup kemungkinan jika pada waktu yang akan datang akan ada Netbook yang dijejali dengan sistem operasi Android yang dibuat secara massal, lengkap dengan kemampuan layar sentuhnya karena Google memang berencana akan menggunakan Android untuk perangkat apapun.
Google sepertinya memang telah memiliki visi yang mantap dengan mebuat sistem operasi Android ini dan siap meraup banyak keuntungan, karena untuk menjalankan Android kita tidak memerlukan sumber daya yang besar, bahkan sangat kompatible dengan ARM prosesor yang berharga lebih murah dan lebih hemat daya. Hal ini memungkinkan bagi pihak pengembang untuk membuat produk yang lebih murah, hemat daya, lebih dinamis dan ini akan memberikan gelombang baru pada dunia komputasi kita saat ini.
Penulis juga menilai bahwa dimasa yang tidak lama lagi, sistem operasi Android akan menjadi lebih populer dibanding sistem operasi mobile yang sudah ada. Bahkan kepopuleran Microsoft Windows Mobile juga akan dilibas karena Microsoft memang lebih memfokuskan produknya untuk pasaran desktop.
Fleksibilitas sistem Android ini yang menarik banyak pihak, salah satunya adalah produsen ponsel SonyEricsson, mungkin Android telah menjadi salah satu alasan bagi Sony Ericsson untuk melepaskan Symbian UIQ dan beralih ke Android untuk jajaran produk ponsel yang akan dibuat nanti. Kita lihat saja.[Q]
catatan: Ketika tulisan ini dibuat, belum ada Handset Android yang masuk ke pasaran Indonesia secara resmi, namun pada 11 Juni 2009, Telkomsel telah bekerja sama dengan HTC melalui produknya HTC Magic sebagai ponsel Android pertama yang masuk ke pasaran Indonesia secara resmi.
*) Tulisan ini pernah dimuat di harian Bisnis Indonesia, Suplemen TrenDigit@l edisi Senin 9 Februari 2009.