I’m an indie blogger, tech geek and ordiary novice user. I might teach you something, I might tell you a cool story, or I might just make you laugh. Follow my Twitter and Instagram @rosgani
Thursday, August 04, 2011
PlayBook, informasi di ujung jari Anda
Setelah peluncurannya sempat tertunda beberapa waktu lalu, akhirnya perangkat tablet BlackBerry PlayBook itu telah meluncur dan kini perangkat itu telah hadir di Indonesia. Berbeda dengan produk besutan Research In Motion (RIM) lainnya, PlayBook merupakan perangkat tablet berukuran layar 7 inci yang kini tengah menjadi trend di mana-mana.
Memasuki tahun 2011 ini sepertinya para produsen seakan tergiring untuk membuat produk tablet, dimulai oleh Apple pada tahun 2009 dan kini RIM telah menawarkan perangkat tablet yang mengarah untuk pengguna bisnis.
Selain faktor bentuk, yang membedakan BlackBerry PlayBook dengan produk BlackBerry lainnya adalah sistem operasi yang digunakannya, jika sebelumnya RIM telah menyematkan sistem BlackBerry OS untuk produk ponsel pintarnya, pada perangkat tablet ini RIM telah mengusung sistem operasi QNX yang mungkin terdengar asing bagi sebagian pengguna namun ternyata QNX telah lama digunakan pada perangkat layar sentuh untuk kebutuhan navigasi dan sistem pada interior kendaraan bermotor.
Apa yang membuat menarik dari PlayBook adalah tampilan dan antarmuka layar sentuh yang sangat intuitif, kita tidak hanya bisa melihat layar yang tajam namun tampilan dan animasi grafisnya sangat memukau. Pada suatu kesempatan saya sempat mencoba game Need For Speed Undercover (NFS Undercover) yang telah tersedia pada perangkat ini, game tersebut memiliki tampilan yang sangat jernih dan berjalan mulus saat dimainkan.
Mungkin Anda berfikir fitur itu tidak seberapa karena Anda melihat bahwa saat ini kebanyakan perangkat tablet juga memiliki kemampuan seperti itu, pada awalnya saya pun berfikir demikian namun ternyata apa yang dimiliki PlayBook jauh lebih keren karena fitur multitasking-nya yang sempurna, ya bahkan boleh dinilang sangat sempurna...bayangkan saja, saat kita memainkan game NFS tadi kita masih bisa membuka aplikasi lainnya, membuka web browser atau menonton film misalnya, memang bisa? Apa nggak terlalu lebay tuh buka browser atau nonton film sambil main game segala?.
Eits tunggu dulu.. fitrah manusia hidup adalah sebagai mahluk sosial dimana pada dasarnya kita tidak bisa hidup sendirian, nah di perangkat PlayBook ini memungkinkan bagi kita untuk berbagi kesenangan dengan orang lain. Contohny; sementara kita bermain game pada perangkat PlayBook, teman atau anggota keluarga lain masih bisa menyaksikan film yang tengah dimainkan di perangkat yangs sama. Dengan menghubungkan PlayBook melalui port HDMI ke layar eksternal, teman atau anggota keluarga lain bisa tetap menyaksikan film yang ingin mereka tonton dari PlayBook melalui layar eksternal tersebut sementara kita bisa tetap dapat menggunakan PlayBook untuk bermain game, menggunakan aplikasi office atau browsing Internet, keren bukan? adakah perangkat tablet lain yang memiliki kemampuan ini? rasanya belum ada!.
Eh, ngomong-ngomong soal aplikasi Office, di PlayBook sudah ada aplikasi built-in Document ToGo buatan DataViz, ya ini aplikasi populer yang juga tersedia untuk beberapa perangkat lain termasuk smartphone BlackBerry, namun versi yang ada di PlayBook sudah versi penuh dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi tersebut untuk membuat dan membuka dokumen office seperti pengolah kata (Word To Go), lembar kerja (Sheet To Go) dan presentasi (SlidShow To Go), yang tentu kompatibel dengan aplikasi Office di PC. Intinya bahwa aplikasi Document To Go ini telah tersedia secara gratis dan dapat digunakan selamanya tanpa harus membeli serial number lagi.
Untuk terhubung dengan Internet, perangkat PlayBook memiliki tiga metode koneksi yang bisa digunakan, kok tiga? bukannya hanya dua saja, melalui WiFi dan BlackBerry Bridge?.
Ya, Kebanyakan dokumen dan tulisan yang ada di Internet atau media lain mengatakan bahwa BlackBerry PlayBook dapat terhubung dengan Internet menggunakan WiFi hotspot dan BlackBerry Bridge, itu memang benar, sehingga wajar jika ada pengguna yang mengatakan bahwa itu sedikit merepotkan tapi bukankah saat ini telah ada perangkat MiFi? Ya, sebuah perangkat WiFi hotspot portabel yang bisa kita bawa kemanapun dan menjadi WiFi hotspot pribadi untuk kita.
Lalu, apa itu BlackBerry Bridge?, Ini adalah sebuah aplikasi yang dipasang pada perangkat PlayBook dan juga perangkat ponsel BlackBerry yang menggunakan OS 5.0 keatas untuk dijadikan sebagai "jembatan" bagi beberapa aplikasi (seperti e-mail dan BlackBerry Messenger) sekaligus penghubung ke Internet menggunakan koneksi Bluetooth. Ribet? nggak juga, terlebih ketika saat ini harga untuk beberapa model ponsel BlackBerry sudah mulai "terjun bebas" dan itu semua memungkinkan untuk digunakan sebagai "jembatan" ke PlayBook.
Hey, bukannya di atas saya menuliskan ada tiga jenis metode untuk menghubungkan perangkat PlayBook ke Internet? Ya dan mungkin cara yang satu ini ini telah terlupakan oleh beberapa penulis gadget atau blog yang membahas PlayBook diluar sana. Metode lainnya adalah Tethering, yakni dengan menjadikan ponsel BlackBerry sebagai modem untuk PlayBook yang dihubungkan melalui Bluetooth. Mungkin ini terdengar sama dengan metode Bridge, namun sesungguhnya metode ini sangatlah berbeda, karena jika pada metode Bridge kita membutuhkan aplikasi BlackBerry Bridge pada kedua perangkat, maka dengan metode tethering kita tidak memerulakan aplikasi lagi, proses setup juga dapat dilakukan dengan sangat mudah dan dapat dikerjakan oleh pengguna awam sekalipun. Menariknya, dengan metode tethering ini kita bisa menggunakan jenis BlackBerry type apapun sepanjang bluetooth dari ponsel BlackBerry itu bisa dikenali oleh PlayBook, berbeda dengan metode Bridge yang mengharuskan peggunaan ponsel BlackBerry yang memiliki OS 5.0 ke atas. Saya sendiri telah mencoba melakukan pengaturan tethering ini menggunakan PlayBook pinjaman dan dipasangkan dengan Blackberry jadul (BlackBerry 8800 dengan OS 4.5) milik saya, ternyata berhasil. Satu hal yang mungkin harus sedikit di perhatikan adalah metode tethering ini akan menggunakan tarif GPRS reguler sehingga kita akan dikenai biaya tambahan untuk setiap jumlah data yang kita akses.
O iya, temuan menarik sehubungan dengan metode tethering ini, walaupun koneksi menggunakan ponsel BlackBerry, kita tidak harus melakukan setting apapun pada ponsel tersebut, yang kita butuhkan hanyalah mangaktifkan fitur Bluetooth dan pastikan bahwa ponsel itu telah di kenali melalui proses pairing (pemasangan) dengan PlayBook, kita bahkan tidak usah memasukkan APN pada bagian TCP/IP yang ada di opsi ponsel karena semua itu telah dilakukan secara otomatis oleh perangkat PlayBook, sementara pada saat melakukan setting tersebut, pada PlayBook kita hanya diharuskan untuk memilih nama operator yang ada pada daftar pilihan, jangan khawatir semua operator yang ada di Indonesia telah masuk didalamnya lho, sehingga semuanya dapat dilakukan dengan sangat mudah saja.
Ops!, tidak fair rasanya jika saya hanya menggembar-gemborkan kelebihan PlayBook tanpa membahas kekurangannya, seperti pepatah "tidak ada gading yang tak retak", mungkin begitu juga untuk semua produk buatan manusia, termasuk PlayBook. Satu-satunya hal yang relatif sedikit mengganggu adalah proses saat mengaktivasi perangkat ini pertama kali. Kita diharuskan untuk menghubungkan PlayBook melalui jaringan WiFi untuk mengunduh sistem operasi-nya terlebih dahulu, dengan koneksi pas-pasan mungkin kita akan sedikit frustasi untuk mengunduh sistem operasi yang berukuran lebih kurang 330 MB, jadi pastikan koneksi Internet pada WiFi tersebut telah stabil dan siapkan catu daya ke PlayBook saat melakukan instalasi ini.
Terlepas dari kekurangan diatas, secara umum PlayBook merupakan perangkat yang sangat menarik, PlayBook bisa digunakan sebagai perangkat produktivitas juga hiburan, ada banyak aplikasi yang tersedia di App World yang telah dioptimalkan dan disiapkan untuk dijalankan pada perangkat PlayBook yang memiliki layar besar.
Selain game NFS dan aplikasi Documents To Go, aplikasi menarik lain yang ada pada perangkat PlayBook ini adalah aplikasi klien Facebook, mungkin ini adalah aplikasi klien Facebook pertama yang dirilis resmi untuk perangkat tablet dan itu tersedia hanya untuk PlayBook, maka wajar jika para pengguna tablet lainnya sedikit iri ketika melihat Anda memposting status di facebook dengan embel-embel "..via Facebook for BlackBerry® PlayBook™ tablet" hehehe. Selain itu browser Internet di PlayBook merupakan browser yang dapat menangani semua situs Internet layaknya browser di PC, sehingga pengguna tidak akan mendapatkan maslah ketika mengakses situs-situs yang memiliki animasi flash dan format lainnya. Situs YouTube bahkan dapat dibuka dengan saat sempurna di PlayBook, asoy!
PlayBook menjadi perangkat tablet menarik bagi penggunanya, dia tidak hanya "pintar" namun dia terasa "hidup", bagaimana tidak, melalui kameranya dia seolah bisa melihat, melalui layar sentuhnya dia seolah bisa merasakan sentuhan jari-jari kita, dan melalui pendengarannya dia bisa mengucapkan kembali pembicaraan kita dan hey! dia juga bisa menjadi perpustakaan pribadi buat penggunanya, ya sebuah perpustakaan untuk musik, video, dan buku dalam bentuk digital, kini semua informasi itu ada ditangan kita, semudah menjentikan ujung jari Anda. [Q]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment