Jakarta - Research in Motion (RIM) kembali melobi pemerintah untuk meminta keringanan regulasi sejak sertifikasi impor BlackBerry miliknya dibekukan. Kali ini sang prinsipal membawa serta Dubes Kanada yang didampingi atase perdagangannya.
RIM beserta Dubes Kanada mendatangi Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar sekitar pukul 10.00 WIB di ruang kerjanya, di Gedung Sapta Pesona Ditjen Postel, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta. Pertemuan ini menindaklanjuti surat tertulis RIM dikirimkan melalui email pada Sabtu 11 Juli 2009 lalu. Kurang lebih, isi surat itu ingin menegaskan komitmen RIM membangun pusat layanan purna jual (after sales services) di Indonesia.
"Mereka sangat santun. Bahkan kesantunan dari Dubes Kanada ini sudah melebihi orang Jawa," kata Kepala Pusat Informasi Depkominfo, Gatot S Dewa Broto seperti yang kami kutip dari detikINET.
Research in Motion (RIM) nampaknya berhasil meyakinkan pemerintah untuk tidak membekukan seluruh impor BlackBerry. Buktinya, kini keran impor dibuka kembali, meski tidak seluruhnya.
Nampaknya lobi-lobi itu berhasil. Pemerintah akhirnya mengizinkan keran impor dibuka kembali. Namun hanya sebatas produk lama yang sudah kadung keluar sertifikasinya. Sementara untuk tipe BlackBerry baru masih menunggu pembukaan pusat layanan purna jual.
"Kami tak mau dibilang lembek dan tidak konsisten. Sertifikat tetap kita bekukan sampai 21 Agustus, hanya saja sertifikat eksisting tidak jadi dibekukan," kata Kepala Pusat Informasi Depkominfo, Gatot S Dewa Broto kepada detikINET, Selasa (14/7/2009).
RIM rencananya akan membuka purna jualnya pada 26 Agustus 2009 mendatang. Namun secara teknis, purna jual produsen BlackBerry itu itu sudah bisa berjalan 21 Agustus.
Seperti dipaparkan kepada pemerintah, RIM mengaku butuh waktu untuk pembangunan. Jadwal yang mereka paparkan ialah Hype Plan (14 Juli), Site Construction, Material Delivery, dan Training (31 Juli), Line Setup (7 Agustus), Trial Run (17 Agustus), Quality Assurance (20 Agustus), dan terakhir Go Live (21 Agustus).
"Ini karena mereka mulai menunjukkan itikad baik. Namun kalau sampai 21 Agustus belum juga
rampung. Goodbye saja. Sertifikasi impor akan kami bekukan semua," pungkas Gatot seperti
yang kami kutip dari detikinet.com.[]
No comments:
Post a Comment