Free Bitcoin

Get Free Bitcoin Here

Sunday, August 10, 2003

Peralihan Dari Tangan ke Telinga

Saat ini semakin banyak produk PDA (Personal Digital Assisstant) yang memiliki fungsi lebih dari sekedar pencatat memo atau mesin pengingat, namun lebih dari itu, kini sebuah PDA atau PocketPC dapat juga digunakan untuk melakukan komunikasi suara seperti halnya posel. Dengan menanamkan kartu SIM pada sebuah PDA yang memiliki kemampuan tersebut, alat yang berukuran tidak lebih dari ukuran telapak tangan orang dewasa ini dapat beralih fungsi menjadi ponsel alias telepon seluler.

Konvergensi dijital ini tentu memberikan nuansa dan cara baru orang dalam melakukan komunikasi, jika sebelumnya kita selalu membawa lebih dari satu piranti (ponsel, PDA dan pager) kini dengan adanya konvergensi dijital ini, kita hanya membawa satu buah piranti yang memiliki berbagai macam fungsi termasuk ponsel sehingga penambahan area operasional PDA yang sebelumnya hanya digunakan disekitar telapak tangan kini beralihan ke telinga.

Handspring adalah salah satu contohnya, perusahaan yang sebelumnya aktif memproduksi PDA yang dikenal dengan seri Visor-nya kini beralih membuat produk dengan nama Treo Communicator, walau sebelumnya Handspring telah memiliki fasilitas telepon ini pada seri Visor dengan menambahkan modul VisorPhone pada produk Visor-nya namun penampilan Visor ini menjadi terlihat bulky dan kurang enak untuk digenggam. Berbeda dengan produk Treo yang di-desain mirip seperti sebuah ponsel, dan nyatanya Treo cukup berhasil di pasaran. Menyusul Palm yang menambahkan fungsi ponsel pada seri Tungsten|W namun harus menggunakan sebuah headset untuk menggunakannya. Produk konverjensi lainnya seperti XDA O2, T-Mobile Sidekick, TriWanda dan yang lainnya juga saling bersaing merebut hati penggunanya.

Sebuah inovasi baru terkadang memunculkan kontroversi, dikalangan mastel (masyarakat tekologi), adanya konverjensi ini melahirkan sebuah "perdebatan kecil" tentang pro dan kontra terhadap perangkat kawinan ini. Mulai dari isu ketahan baterai, layar, tombol, sampai dengan fleksibilitas dan cara penggunaannya. Namun perdebatan ini justru memberikan masukkan bagi para produsen untuk dapat membuat produk yang tepat sesuai keinginan penggunanya.

Merger yang dilakukan antara Palm dan Handspring baru-baru ini diharapkan dapat membuahkan hasil dengan memunculkan piranti genggam yang benar-benar dapat memenuhi keinginan penggunanya, karena seperti kita ketahui bersama bahwa Palm dan Handspring (keduanya dibuat oleh orang yang sama Jeff Hawkins dkk.) adalah perusahaan yang cukup lama malang melintang didunia piranti genggam alias PDA ini. Untuk selanjutnya kita sendiri yang menentukan apakah kita benar-benar membutuhkan piranti konverjensi ini?. [Q