Free Bitcoin

Get Free Bitcoin Here

Thursday, April 29, 2010

Live Blogging @STIESA Subang

Internet Goes To Campus bersama Telkom

Friday, April 23, 2010

Sekarang, ada banyak cara untuk nge-Twit



Setelah saya menemukan cara, bagaimana memposting status ke Facebook dan Twitter via e-mail, kini operator seluler di Indonesia telah menyediakan layanan untuk nge-Twitt via SMS.

Berbeda dengan nge-Twitt via e-mail, nge-Twitt via SMS jauh lebih simple, mudah dan murah, terlebih ketika saat ini keberadaan ponsel bukanlah hal yang asing bagi sebagian besar masyarakat kita.


Jika nge-Twitt via e-mail membutihkan akses e-mail via BlackBerry atau komputer/laptop, maka nge-Twitt via SMS sangatlah mudah dan murah karena bisa dilakukan dengan ponsel tanpa fitur GPRS sekalipun karena yang menjadi carrier adalah operator seluler yang kita gunakan melalui service centernya. Sehingga fitur ini sama sekali tidak menyentuh akses GPRS atau 3G.


Baru saja saya mencoba melakukan registrasi dan mengaktifkan akun Twitter saya di halaman http://twitter.com/devices untuk selanjutnya saya dapat mengirimkan Twitt dengan biaya Mingguan.


Selain meng-update status, kita juga dapat melakukan follow, re-tweet, mention, unfollow, favorite, direct message dan get user info melalui perintah SMS yang detailnya dapat dilihat di halaman Text Commands. Selain itu kita juga dapat menerima update-status Twitter dari orang-orang yang kita Follow, karena itu, jika kita mengikuti banyak teman, siap-siap saja dibanjiri SMS yang berisi update-an status teman-teman kita dari Twitter. []

Friday, April 16, 2010

Nge-Twitt via e-mail dan Update Facebook via e-mail

Era Social Networking atau situs jejaring sosial sudah semakin mem-bumi, sehingga beberapa produk ponsel terkini telah dijejali dengan aplikasi klien untuk mengakses situs jejaring populer seperti halnya Twitter, Facebook, MySpace, Google Buzz dan Flickr.

Saya sendiri lebih memilih untuk tidak menggunakan aplikasi lain untuk mengakses situs-situs Jejaring Sosial tersebut, namun cukup menggunakan e-mail pada perangkat BlackBerry yang saya gunakan. Selain lebih hemat memory, prosesnya pun cukup mudah dan bahkan bisa dilakukan satu kali, untuk beberapa jejarig sosial sekaligus hanya dengan menggunakan e-mail.

Untuk Facebook, sebenarnya sudah memiliki fitur bawaan yang memungkinkan penggunanya untuk dapat melakukan posting status maupun foto melalui e-mail, kita hanya tinggal menuliskan status kita pada bagian subject dan meng-attach foto untuk selanjutnya foto dan tulisan tersebut akan tayang pada halaman Facebook kita yang secara otomatis akan masuk kedalam folder Mobile Upload.

Sementara untuk Twitter, ada banyak situs yang menawarkan layanan ini, TwitPic sendiri telah menyematkan fitur ini agar penggunanya dapat memposting foto melalui e-mail namun belakangan saya lebih memilih untuk menggunakan layanan dari TwitterMail.com karena situs ini lebih memberikan fitur dan informasi tambahan yang berguna bagi kita.

Dengan adanya layanan ini, kita dapat memposting foto atau mengupdate status langsung melalui e-mail, ini sangat bermanfaat bagi pengguna layanan BlackBerry yang memilih paket e-mail dan chatting saja (saya sendiri saat ini menggunakan BISLite dari Indosat). Dengan fitur ini, kini saya bisa narsis di Facebook dan Twitter kapan saja...hehehe, selain itu saya dapat langsung membalas komentar yang masuk. []

Monday, April 05, 2010

Pusat Data Internet Ikut Memanaskan Bumi

Perkembangan pusat data Internet ikut menyumbang emisi karbon ke angkasa. Boleh jadi penerbangan akan lebih ramah lingkungan daripada Internet. Internet pernah dianggap sebagai kawasan ramah lingkungan. Pendirian usaha baru di Internet tidak perlu menghabiskan lahan atau emisi karbon seperti usaha konvensional. Dugaan ini ternyata keliru.

Data di Internet disimpan di pusat data (data center). Di pusat data terdapat server lengkap berpendingin udara agar bisa bekerja optimal. Salah satu pusat data terbesar terdiri atas 80.000 server.

Pusat data rakus listrik. Di AS, pusat data melahap 1,5 persen total konsumsi listrik. Pada 2005 pusat data mengkonsumsi 1 persen konsumsi listrik dunia, naik dari 0,6 persen pada 2000. Ketika dikonversi, emisi karbon yang dilepaskan oleh pusat data internet saban tahun sudah mengatasi Argentina dan Belanda. Kalau laju konsumsi ini dibiarkan, maka pada 2020 emisi karbon Internet mencapai 670 juta ton.

Pemborosan energi di pusat data terutama disebabkan oleh ketidakefisienan kerja di server. Survei McKinsey dan Uptime Institute memergoki sepertiga server pasif (idle). Mereka juga menemukan rata-rata administrator server tidak tahu program apa saja yang jalan di server mereka.

Penghematan listrik di pusat data Internet bisa dilakukan dari dua sisi. Secara perangkat keras, kini sudah tersedia perkakas keras yang irit listrik dan tidak gampang panas. Dari sisi perangkat lunak, administrator harus tahu isi servernya dan mengurangi kerja program yang hanya memboroskan listrik.(UNDIX DOANG)

Sumber: Kompasiana