Free Bitcoin

Get Free Bitcoin Here

Tuesday, December 04, 2007

Setting Push Mail Gratisan

Setting push mail Emoze

Download-lah terlebih dahulu aplikasi yang disediakan Emoze untuk type atau jenis handset yang kita gunakan, pada ilustrasi di bawah ini, penulis menggunakan tampilan ilustrasi untuk handset PocketPC untuk menghunungkan Emoze dengan akun GMail yang kita miliki, namun pada prinsipnya langkah setting untuk handset jenis lain sama saja.

Jalankan aplikasi Emoze yang telah terpasang pada handset kita, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini, klik lah Change User :

  • Pada layar Step 1, pilihlah Global Gateway
  • Pada layar Step 2, pilih Web Mail (Only Gmail is supported):
  • Pada layar Step 3, masukkan alamat akun dan Password Gmaul yang kita miliki.

    Kini handset Anda telah spap menerima e-mail dan kontak dari GMail yag kita miliki melalui aplikasi Emoze yang baru saja kita pasang.

    Setting Cortado di ponsel

    Berikut adalah ilustrasi langkah-langkah untuk memasang settingan Cortado pada ponsel SonyEricsson K Series :

  • Pada menu utama di ponsel, masuklah ke menu Messaging lalu Klik pada bagian Email.
  • Setelah itu, klik pada bagian Settings
  • Pada layar berikutnya, klik Account Settings lalu tekan tombol Select

  • Tekan tombol Add, untuk membuat Akun baru (New Account)
  • Ketiklah nama e-mail akun yang akan kita buat (misalanya Cortado)
  • Setelah itu, ketiklah alamat e-mail Cortado yang kita miliki, lalu tekan tombol OK
  • Pada bagian Connection Type, pilih IMAP4
  • Pada Incoming Server isi dengan imap.cortado.com lalu tekan OK
  • Pada bagian User Name, isikan alamat e-mail Cortado secara lengkap (pada contoh di bawah ini tertulis max.mueller@cortado.com, lalu tekan OK
  • Pada bagian Password, masukkan password Cortado yang kita miliki. Lalu tekan OK
  • Pada Outgoing Server ketikkan smtp.cortado.com lalu tekan OK
  • Pada Bagian Username (Outgoing Server) masukkan alamat e-mail Cortado yang kita miliki, (pada contoh di bawah ini tertulis max.mueller@cortado.com), lalu tekan OK
  • Sekarang masukkan Password untuk akunCortado yang kita miliki, akhiri dengan OK
  • Untuk meng enskripsi e-mail, masuklah pada bagian Advanced Setting lalu pilih Encryption, pilih SSL untuk Incoming Server dan pilih TLS untuk Outgoing Server.
  • Setelah itu, masuklah ke email kita di Cortado dengan menekan tombol Send&Receive, lalu pada layar ponsel akan muncul pertanyaan "You Want To Enable Push email" tekan tombol YES

    Maka ponsel kita telah siap untuk menerima e-mail yang merupakan layanan IMAP Push dari Cortado.

    Setting Mail2Web Live

    Untuk Setting Mail2Web, terdapat dua pilihan, yakni setting secara otomatis melalui file instalasi yang dapat kita download setelah kita membuat account pada Mail2Web atau memasukkan setting secara manual. Untuk setting otomatis, ada beberapa opsi untuk mengambil file intalasi ini, masuklah pada bagian ActiveSync Settings pada menu Mail2Web, maka terdapat tiga cara untuk mengambil file instalasi ini, yakni :

  • Download the configuration file, kita bisa langsung men-download file settingan yang berkestensi .cab untuk langsung dijalankan pada perangakat PocketPC
  • Send an email with a link to the configuration file , pilihan ini memungkinkan kita untuk menginstal fle instalasi dari link yang dikirim oleh Mail2Web melalui e-mail
  • Send a SMS message with a link to the configuration file, sama seperti pilihan kedua hanya link instalasi dikirim melalui SMS.

    Penulis menyarankan agar kita hendaknya mendownload file konfigurasi yang pertama sehingga proses instalasi bisa dilakukan dengan mudah, namun jika kita akan melakukan setting secara manual bisa dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

  • Pilihlah aplikasi ActiveSync yang terdapat pada Programs di perangkat PocketPC
  • Tap Menu lalu pilih Configure Server
  • Pada bagian Server Address ketikkan : mobile.exchange.mail2web.com dan ceklis pada bagian This server requires an encrypted (SSL) connection
  • Klik Next untuk masuk ke Edit Server Settings selanjutnya.
  • pada User Name masukkan alamat user id kita lengkap dengan mail2web.com (contoh rosgani@mail2web.com),
  • Pada bagian Password isi dengan password kita di mail2web
  • Domain di isi dengan ad2
  • Ceklis pada bagian save password (required for automatic sync)
  • Klik Next

  • Ceklis Email, Conmtact, Calendar dan Task, namun jika hanya Email yang kita perlukan ceklis bagian E-mail saja.
  • Tap Finish untuk menghakhiri.

    Langkah selanjutnya, menentukan skedul atau penjadwalan untuk melakukan Sync,

  • Masih pada aplikasi ActiveSync, tap Menu lalu pilih Schedule
  • Pada layar Sync During
  • Peak Time isi dengan As Item Arrive
    Off-Peak Times: isi dengan As Item Arrive
  • Tap bagian Adjust peak time to fit your schedule jika kita ingin menetukan waktu dimana ActiveSync bekerja secara penuh.
  • Klik OK untuk mengakhiri

    Kini PocketPC anda siap memberikan notifikasi setiap kali mendapat kiriman e-mail.

  • Memanfaatkan Fasilitas Push Mail Gratisan

    Beberapa operator seluler di Indonesia kini seakan berlomba untuk memberikan layanan tambahan (value added service) bagi para konsumennya, salah satunya adalah dengan menawarkan fasilits Push Mail, dimana para pengguna fasilitas ini akan dapat menerima notifikasi jika ada email yang masuk ke inboxnya. Bukan hanya notofikasi, namun e-mail tersebut juga bisa langsung dibaca dan di balas oleh penerimanya. Dengan biaya Rp.25.000 – Rp.50.000 per bulan kita bisa menikmati layanan ini.

    Excelcomindo bahkan sudah sejak lama memberikan fasilitas ini untuk para pelanggannya, dengan nama XL MobileM@il para pengguna XL akan menerima notifikasi dan bahkan membuka dan membalas email langsung dari ponselnya, tidak ketinggalan juga dengan Indosat dan Telkomsel, masing-masing mereka menawarkan layanan serupa yang diberi nama I-Memova dan Telkmsel You’ve Got Mail, selain itu ketiga operator tersebut juga bekerja sama dengan BlackBerry service yang merupakan layanan Push Mail sungguhan dari perusahaan Research In Motion dari Kanada, dengan biaya Rp. 200.000 per bulan pengguna BlackBerry bukan saja dapat menerima notifikasi dan mengakses e-mail namun juga dapat mengakses Internet dan chatting.

    Penulis melihat bahwa Push Mail sebenernya bisa menjadi peluang untuk menjadi The Next Killer Application jika sebagian besar pengguna ponsel memanfaatkannya dengan maksimal, namun adanya biaya tambahan dan keharusan menggunakan ponsel atau PDA type tertentu membuat penetrasi teknologhi ini kirang maksimal karena saat ini tidak semua ponsel dan PDA yang beredar dipasaran menengah ke bawah dapat menggunakan layanan ini mengingat sebagian ponsel memiliki fitur yang terbatas hanya kebutuhan voice dan sms saja, selain itu faktor penggunanya sendiri yang tidak mau memperdalam dan ogah-ogahan untuk memeriksa kemampuan ponselnya.

    Penyedia Push Mail Gratisan

    Jika kita mau sedikit berusaha dengan melakukan searching di Internet, sebenarnya saat ini sudah ada beberapa situs yang menawarkan jasa Push Mail secara gratis, seperti yang ada dibawah ini :

    Emoze (www.emoze.com), Situs ini bisa memberikan notifikasi tiap kali Inbox GMail yang kita miliki menerima pesan e-mail yang baru. Untuk beberapa perangkat yang sudah menggunakan sistem operasi Symbian series 60 atau 70, Symbian UIQ, Windows Mobile dan beberapa ponsel Sony Ericsson sudah dapat menggunakan layanan ini. Selain akun GMail, Emoze juga dapat digunakan untuk mengakses alamat e-mail lain yang mendukung fasilitas Outlook Web Access, Lotus Notes. Di situsnya kita dapat mencari aplikasi kecil untuk dipasang pada perangkat genggam yang kita miliki. Penulis mencoba untuk mendownload aplikasi emoze_s60_70s.sis untuk dipasang pada Nokia 6600 dan Nokia 3230, serta emoze_ppc.cab untuk dipasang pada perangkat PocketPC yang sudah menggunakan OS Windows Mobile 2003 keatas. Selain sinkronisasi terhadap inbox, Emoze juga dapat melakukan sinkronisasi terhadap buku alamt yang terdapat pada GMail, sehingga pada saat koneksi pertama kali melalui Emoze, semua alamat e-mail yang ada pada di GMail langsung di copy ke perangkat kita.

    Cortado (www.cortado.com), situs ini memberikan layanan e-mail yang bisa diakses dengan beberapa ponsel type tertentu untuk selanjutnya dapat memberikan notifikasi setiap kali ada e-mail yang masuk ke mail box yang kita miliki di Cortado, situs ini menyediakan dua opsi pendaftaran bagi kita apakah kita akan menggunakan fasilitas Free alias gratisan atau berbayar?. Penulis mencoba untuk mendaftar dengan menggunakan fasilitas free dimana domain yang dimiliki akan berakhiran @cortado.com.

    Berbeda dengan Emoze, Cortado merupakan penyedia mailbox IMAP, sehingga kita hanya memerlukan setting biasa saja pada aplikasi e-mail client yang kita miliki baik pada ponsel, PocketPC ataupun e-mail clinet konvensional pada PC sehingga untuk memanfaatkan layanan dari Cortado ini kita tidak harus mendownload aplikasi seperti halnya Emoze. Penulis mencoba untuk memasang settingan Cortado pada ponsel lama SonyEricsson K500 dan juga W600i dan hasilnya cukup memuaskan. Jika kita telah memiliki alamat e-mail lain hendaknya kita tinggal mem-forwardnya ke alamat e-mail yang sudah kita buat di Cortado.com. Selain itu mailbox pada Cortado yang kita miliki dapat juga diakses melalui web dengan mengarahkan browser kita ke http://free.cortado.com, kapasitas mailbox Cortado sebesar 20 MB.

    Selain kedua situs di atas, penulis menemukan lagi satu situs yang cukup handal untuk urusan push e-mail, yaitu: Mail2Web Live.(live.mail2web.com), situs ini memberikan fasilitas e-mail yang memiliki kemampuan Syncronize secara nirkabel melalui GPRS atau akses Internet dengan server yang mendukung Microsoft Exchange ActiveSync Server, sehingga para pengguna PDA Phone/SmartPhone yang ber-sistem Windows Mobile ataupun ponsel Symbian yang telah dipasang aplikasi Mail4Exchange dapat menikmati layanan dari Mail2Web ini.

    Dengan mendaftarkan diri ke http://live.mail2web.com kita akan memiliki akun e-mail dengan domain namakita@mail2web.com yang memiliki kapasitas sebesar 20MB, untuk selanjutnya kita tinggal melakukan setting pada perangkat PocketPC atau PDA Phone yang kita miliki. Ada dua cara untuk melakukan setting terhadap akun Mail2Web ini, kita bisa memasukkan setting secara manual ataupun bisa juga dengan mendownload file konfigurasi (khususnya untuk perangkat PocketPC) sehingga file ini akan otomatis memasang setting dengan sendirinya ketika file konfigurasi ini dijalankan. Seperti halnya pada Cortado, jika kita telah memiliki alamat e-mail lain, kita tinggal memforwardnya ke akun e-mail kita di mail2web ini. Karena Mail2Web merupakan fasilitas MS Exchange ActiveSync Server, situs ini memiliki kemampuan untuk mensinkronisasikan semua data PIM seperti Calendar dan Task sehingga kita dapat membuat jadwal kegiatan atau agenda kerja dan memback-upnya pada server Mail2Web.

    Kesimpulan

    Diantara ketiga layanan Push mail gratisan yang penulis coba, baik menggunakan PocketPC, SmartPhone Nokia, maupun SonyEricsson, semuanya boleh dibilang cukup memuaskan, karena kita sama sekali tidak dikenakan biaya tambahan selain akses GPRS saja, rata-rata waktu penerimaan e-mail sangat bervariatif, antara 2 detik hingga 2 menit, jeda waktu ini kemungkinan dapat disebabkan oleh padatnya jaringan Internet dan/atau GPRS itu sendiri ataupun juga kemampuan server mail yang dimiliki oleh masing-masing penyedia layanan tersebut. Namun diantara ketiga layanan itu, Mail2Web yang memiliki kinerja nyaris real-time, jeda antara pengiriman e-mail dan notifikasi hanya berselang 2 detik, sayangnya Mail2Web hanya bisa digunakan untuk beberapa handset high-end seperti PocketPC, Nokia seri E dan N yang telah di pasang aplikasi Mail4Exchange, semetara Emoze dan Cortado memiliki rentang waktu pengiriman antara 1 sampe 2 menit, walaupun begitu kedua layanan ini patut dicoba mengingat kita bisa memasangnya pada ponsel Nokia ataupun SonyEricsson seri low-end.[Q]

    Tulisan ini perna dimuat di Harian Bisnis Indonesia pada sisipan TrenDigital edisi Senin 11 November 2007

    Saturday, September 08, 2007

    Push Technology VS Pull Technology

    Dalam dunia komputer dan Internet, istilah Push technology merupakan sesuatu yang begitu fenomenal, diawali ketika Micosoft membuat fasilitas Active Desktop yang dijejalkan pada produk Windows98 pada tahun 1997 yang lalu dimana pada layar desktop Windows 98 kita dapat menghadirkan sebuah halaman web berita secara live tanpa harus terlebih dahulu kita akses, jadi isi informasi 'didorong' atau di-push oleh penyedia informasi kehadapan kita tanpa harus kita 'tarik' (pull) seperti halnya pada saat kita browsing/surfing di Internet. Namun jauh sebelum teknologi informasi dan komputer hadir seperti sekarang ini, teknologi push atau 'dorong' ini sebenarnya sudah lama hadir di hadapan kita, sebut saja seperti televisi dan radio dimana konten atau isi yang dihadirkan oleh stasiun televisi dan radio 'didorong' datang ke hadapan kita. Jadi sebenarnya konsep dari teknologi Push bukanlah sesuatu hal yang baru.

    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju membuat penggunanya dimanjakan, terlebih ketika hadirnya teknologi RSS (Realy Simple Syndicate), sebuah teknologi sindikasi dimana kita bisa memilih dan memilah berita atau isi situs web sesuai dengan yang kita inginkan dan selanjutnya dengan aplikasi pembaca RSS (RSS Reader) berita tersebut masuk kedalam perangkat yang kita miliki tanpa harus melakukan browsing. Sungguh sebuah abad dimana manusia kini bisa mendapatkan surat kabar pribadi yang benar-benar "dicetak" hanya untuk dirinya karena memang isinya telah dipilih sesuai dengan apa yang dikehendakinya, sehingga apa yang telah dimimpikan oleh Nicholas Negroponte dalam bukunya Being Digital, yakni keberadaan sebuah surat kabar "The Daily Me" kini benar-benar telah terwujud. Ini merupakan sebuah contoh nyata bagaimana teknologi push dapat begitu bermanfaat bagi penggunanya, sehingga kita tidak usah berlama-lama menghabiskan waktu untuk memeriksa sebuah situs favorit, karena begitu ada berita terbaru maka aplikasi RSS Reader akan menghadirkannya untuk kita.

    Teknologi push juga merambah e-mail, dimana jika untuk bisa membaca email kita harus menarik e-mail terlebih dahulu dari mailbox atau mebuka webmail yang kita miliki, maka dengan adanya teknologi push-mail kita tidak harus memeriksa dan menarik e-mail terlebih dahulu karena e-mail yang masuk akan langsung 'nyelonong' ke perangkat yang kita miliki, entah itu smartphone, PDA ataupun komputer, yang tentu telah dilengkapi dengan layanan push-mail tersebut.

    Adalah Research In Motion (RIM) perusahaan asal Kanada yang pertama kali menawarkan layanan ini melalui produknya yang diberi nama Blackberry, dengannya, e-mail yang masuk ke inbox kita akan langsung diteruskan ke perangkat Blackberry yang kita miliki dan langsung memberikan notifikasi layaknya SMS pada ponsel. Perangkat kecil yang awalnya mirip sebuah perangkat penyeranta (pager) yang dilengkapi keyboard mini ini begitu populer di Amerika. kini perangkat Blackberry semakin canggih dan sakti dengan dijejalkannya berbagai fungsi kedalamnya, bukan saja sebagai penerima e-mail namun Blackberry saat ini telah menjadi sebuah produk konvergensi digital yang begitu inovatif dengan menanamkan berbagai fitur seperti ponsel lengkap dengan koneksi Instant Messaging, Web browser, infra merah, bluetooth, 3G, EDGE atau GPRS, kamera digital, GPS (Global Positioning System), Pemutar musik dan video seperti layakanya produk smartphone atau PDA pada umumnya.

    Jika pada awal-awalnya layanan push-mail ini hanya dapat diakses oleh perangkat Blackberry namun belakangan perusahaan RIM mencoba untuk berkolaborasi dengan berbagai perusahaan selular di seluruh dunia untuk menawarkan layanan push-mail ini, tidak ketinggalan dengan dua operator seluler di Indonesia yakni Excelcomindo dan Indosat, sehingga untuk bisa menikmati layanan ini pelanggan operator tersebut tidak harus menggunakan perangkat Blackberry namun dapat juga menggunakan perangkat lain seperti Smartphone atau PDA Phone merek type tertentu.

    Jadi jelaslah bahwa dengan hadirnya teknologi push ini, telah banyak merubah manusia dalam memanajemen dan mengefisienkan waktu, namun janganlah salah, bahwa begitu mudahnya berita dan e-mail "nyelonong" kehadapan kita jangan sampai aktivitas kita yang lain malah terusik dengan kehadiran push technology ini, alih-alih memanagement waktu malah kita disibukkan untuk membaca berita atau membalas e-mail yang masuk. Semuanya tergantung dari bagaimana kita memanfaatkannya.[OQ]

    Tulisan ini pernah dimuat oleh Harian Bisinis Indonesia, edisi 13 Agustus pada rubrik Tren Digital

    Wednesday, August 08, 2007

    Push E-Mail dan Blackberry Jadi-jadian

    Ketika E-mail telah menjadi bagian dari sekelumit kehidupan manusia, dan komunikasi telah menjadi suatu yang begitu penting untuk sebuah pengambilan keputusan bagi seorang  'decision maker'. Keberadaan push e-mail seakan menjadi dewa penolong bagi mereka yang selalu dihadapkan pada situasi time-critical.

    'Memang apa sih kelebihan Push e-mail?', 'apa bedanya dengan e-mail yang kita kenal saat ini?' , 'apakah Push e-mail itu gratis?'. Mungkin sebagian dari kita banyak yang bertanya dengan pertanyaan serupa, karena memang sepertinya istilah ini baru kita dengar.

    Push e-mail adalah sebuah kemampuan dimana e-mail itu akan di-push (didorong) kp berangkat yang kita pakai entah itu Smartphone, PDA, PocketPC ataupun perangkat khhusus yang memang diperuntukkan untuk itu. Sehingga untuk dapat mebaca e-mail kita tidak harus membuka atau mengunduh (baca:download) isi mailbox kita terlebih dahulu, karena e-mail tersebut akan langsung 'nyelonong' kehadapan kita layaknya SMS.

    Research In Motion (RIM) adalah salah satu perusahaan yang menawarkan layanan Push E-mail tersebut melalui produknya yang bernama Blackberry, dipaket bersama perangkat yang awalnya ditujukan untuk perusahaan, Blackberry telah menjadi sebuah corporate device yang begitu populer di negara asalnya Canada. Namun belakangan perusahaan yang menyemaikan 'buah berry hitam' ini telah menebarkan bibitnya ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

    Bekerja sama dengan Indosat dan Excelcomindo operator seluler di Indonesia, RIM berusaha menawarkan layanan Push E-mail tadi sehingga pelanggan perorangan dari kedua operator tersebut dapat menikamti layanan ini.

    Sayangnya, untuk dapat menikamati manisnya
    buah berry ini tentu tidaklah gratis, pelanggan akan dikenakan sejumlah biaya perbulan (abodemen) dengan quota data tertentu yang disesuaikan dengan paket pilihan yang ditawarkan. Bagi saya ini bukanlah suatu yang murah sekalipun jika saya mengambil paket termurah sekalipun dengan harga Rp. 200ribu dengan quota 150MB per bulan.

    Namun belakangan saya tergelitik untuk bisa menikmati layanan ini dan mencoba mengoptimalkan perangkat tua saya yang selama ini saya gunakan sebagai 'pintu gerbang' ke dunia cyber. Palm Tungsten W.

    TungstenW tua saya yang memang sudah lama saya jejali dengan aplikasi SnapperMail, sebuah e-mail client berbsi PalmOS. Fitur pada SnapperMail yang tersimpan di menu Options dan Preference telah membolehkan saya untuk memeriksa mailbox secara otomatis setiap 5 menit,sehingga fungsi Tungsten W saya telah berubah layaknya perangkat Blackberry yang selalu memberikan notifikasi setiapkali mailbox saya telah menerima e-mail dan e-mailpun siap dibaca.

    Kini, dengan biaya GPRS eceran seharga kurang lebih Rp.40ribu/bulan saya bisa menikamti layanan Push e-mail melalui Palm tua saya sehingga kini saya menyebut Palm Tungsten W ini sebagai perangkat 'Blackberry jadi-jadian'.[Q]

    Subang, 08 Agustus 2007
    Dikirim dari Blackberry jadi-jadian dengan akses Mentari GPRS yang tiba-tiba bernafas kembali.

    Monday, June 11, 2007

    Setting GPRS pada Palm Tungsten W


    Karena begitu banyak yang menanyakan cara setting koneksi GPRS untuk Palm Tungsten W yang saya pakai, berikut saya tuliskan langkah-langkah untuk membuat koneksi GPRS di Palm TW dengan menggunakan simcard Telkomsel GPRS. Poin-point penting setting GPRS untuk operator lain akan diuraikan dibagian bawah tulisan ini.

    * Membuat Profile GPRS
    1. Masuk ke menu Prefs
    2. Pada bagian Communications pilih Connection
    3. Buatlah Profile baru dengan men-tap New
    4. Ubahlah tulisan Custom dengan Nama Provider GPRS yang akan kita gunakan, misalnya TSEL GPRS atau sesuaikan dengan nama operator lain.
    5. Pada bagian Connect To pilih GPRS
    6. Tap tombol Details lalu masukkan Access Point Name (APN): telkomsel (karena dalam contoh ini kita menggunakan Telkomsel GPRS. Sementara bagian lain tidak usah diubah atau jangan diisi
    7. Tap tombol OK
    8. Tap lagi tombol OK untuk kembali ke bagian Preference

    * Selanjutnya kita akan membuat koneksi ke Network Service yang akan kita pakai.
    1. Masuk legi ke bagian Prefs
    2. Pada bagian Connection, tap Network
    3. Pada bagian Service, pilih New Service dan beri nama Network yang akan kita pakai, misalnya Telkomsel atau sesuaikan dengan operator yang akan kita pakai.
    4. Isi User Name dengan 'wap' (karena saya mencontohkan menggunakan GPRS Telkomsel)
    5. Isi Password dengan 'wap123'
    6. Pada bagian Connection, pilih profile GPRS yang sudah kita buat diatas tadi, dalam contoh ini TSEL GPRS
    7. Tap tombol Connect untuk memeriksa koneksi, jika berhasil maka di layar PDA akan muncul tulisan Initializing, lalu Signing On dan Established, jika demikian berarti kita telah bisa terhubung dengan Internet melalui jaringan GPRS.
    8. Tap tombol Disconnect untuk menutup koneksi
    9. Tap tombol Done untuk mengakhiri

    Mencoba koneksi dengan aplikasi Web Pro
    1. Buka aplikasi WebPro (jika ada)
    2. Pastikan WebPro langsung memanggil koneksi Network yang telah kita buat, dengan masuk ke menu Options - Network - Pilih Network yang kita miliki - tap Done
    3. Jika WebPro langsung terhubung dengan Network yang kita miliki dan memanggil halaman pembuka, maka kita benar-benar telah berhasil membuat koneksi GPRS pada Palm Tungsten W.

    Coba pasang aplikasi lain yang membutuhkan koneksi GPRS/Internet, seperti Verichat, QuickNews RSS Reader, SnapperMail, VersaMail, Worldmate (untuk sinkronisasi laporan cuaca dan Jam). Dan pastikan setiap aplikasi tersebut memanggil Network yang sudah kita buat agar dapat terhubung dengan Internet melalui GPRS.[]

    Setting GPRS untuk Telkomsel
    APN : telkomsel
    User ID : wap
    Password : wap123
    Setting GPRS untuk Mentari :
    APN : indosatgprs
    User ID : kosong
    Password : kosong

    Setting GPRS untuk IM3 :
    APN : www.indosat-m3.net
    User ID : gprs
    Password : im3

    Setting GPRS untuk proXL :
    APN : www.xlgprs.net
    User ID : xlgps
    Password : proxl

    Semoga membantu dan jika masih ada pertanya silahkan hubungi saya via email di rosgani[at]gmail[dot]com atau YM di oki_rosgani[at]yahoo[dot]com, terima kasih.

    Wednesday, June 06, 2007

    Palm Foleo Mobile Companion

    Baru-baru ini Palm memperkenalkan sebuah device baru yang sama sekali berbeda, tidak termasuk kategori PDA ataupun Smartphone, intinya, produk ini sangat jauh berbeda dari produk-produk Palm sebelumnya. Jeff Hawkins sebagai founder Palm, menamakan perangkat ini sebagai Mobile Companion, ya Foleo Mobile Companion, sebuah perangkat yang bentuknya mirip subnotebook dengan ukuran layar 10" dan memiliki tombol keyboard seperti halnya Subnotebook pada umumnya.

    Dilengkapi dengan koneksi WiFi dan juga Bluetooth menjadikan perangkat ini bisa dipakai bagi mereka yang mobile atau istilahnya "mobile warrior", Dijejali dengan sistem operasi Linux dan aplikasi yang dapat secara otomatis mensinkronisasikan daftar alamat dan buku telepon juga e-mail dengan perangkat smarphone lain seperti Treo. Palm juga mengklaim bahwa Foleo bisa berjalan dengan Smartphone lain seperti SonyEricsson dan Nokia, yang penting Smartphone tersebut memiliki kemampuan Bluetooth.

    Sayangnya perangkat ini tidak dilengkapi dengan kemampuan storage yang mumpuni, walaupun memang disediakan slot memory card namun hal ini terasa tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan (US$ 599), karena seperti kita tahu bahwa saat ini harga laptop sudah mulai murah dan dengan kemampuan yang yang berlimpah pula. Perangkat ini pun tidak bisa menangani file-file multimedia seperti movie atau musik, hanya dapat menampilkan foto.

    Saya melihat bahwa Palm justru sepertinya kehilangan visi akhir-akhir ini, padahal dengan munculnya produk Treo 650 saya melihat bahwa perusahaan ini sepertinya begitu mengerti terhadap kebutuhan konsumen, namun sejak adanya Treo 700w yang menanamkan sistem operasi Windows Mobile didalamnya, saya melihat arah Palm seakan tidak jelas, terlebih ketika Palm OS garnet tidak kunjung hadir dan kini malah memproduksi Foleo yang saya lihat sepertinya mundur kebelakang karena konsep produk ini pernah juga dibuat oleh Ericsson yang saat itu bekerjasama dengan Psion membuat Ericsson MC 218, namun sepertinya MC218 kurang suskses di pasaran.

    Saya melihat Foleo tidak lebih dari sekedar alat untuk memperbesar layar dan keyboard saja, padahal untuk keyboard bisa diatasi dengan Palm Wireless Keyboard atau Palm Ultra Thin Keyboard dan saya sudah merasa puas dengan ukuran keyboard tersebut. Kemampuan instant-on yang dimiiki Foleo memang sebuah kelebihan namun kurangnya daya simpan dan tidak adanya kemampuan multimedia menjadikan kita harus berpikir dua kali untuk mengeluarkan kocek yang sebetulnya bisa juga dipakai untuk membeli sebuah laptop.

    Bagaimanapun produk tersebut dan apapun alasan Palm membuat produk tersebut, sepertinya tidak menarik perhatian saya paling tidak untuk saat ini, karena sepertinya Palm masih akan terus mengembangkan dan memproduksi produk-produk lain yang lebih inovatif, semoga....[]

    Saturday, May 19, 2007

    Trik sederhana memantau koneksi server

    Ketika saya ditugaskan untuk mengelola jaringan di tempat kerja, saya mulai belajar untuk menggunakan Aplikasi Linux Console mode karena memang server nya menggunakan Linux turunan Knoppix, setelah itu saya mulai teringat ketika beberapa tahun lalu saya pernah membaca di sebuah artikel bahwa sebuah server sebenarnya bisa dioperasikan secara remote. Alih-alih mengoperasikan server secara remote, mengoperasikan console Linux-pun saya masih tergagap-gagap dan masih harus ditemani oleh "buku primbon" yang beberapa tahun lalu saya beli dan mulai terasa manfaat buku tersebut ketika saya mendapat tugas ini.

    Namun jika hanya sekedar untuk memeriksa jaringan koneksi lancar atau tidak, saya cukup menggunakan aplikasi messenger yang saya instal pada server, karena Linux yang saya gunakan adalah Depdiknux (distro turunan Knoppix yang dibuat khusus oleh Depdiknas bagi sekolah-sekolah yang tergabung dalam Jardiknas dan dikelola oleh ICT Center di kota masing-masing), maka aplikasi messenger yang saya gunakan tentu harus berbasis text user interface.

    Dengan aplikasi CenterICQ (yang belakangan namanya berubah menjadi CenterIM), selain saya bisa melakukan instant messaging dengan para pengguna Yahoo Messenger, ICQ, AOL dan juga MSN, saya juga bisa memeriksa koneksi jaringan koneksi server yang saya kelola, kok bisa?, ya sederhana saja, dengan mengaktifkan dua buah account Yahoo Messenger (YM), yang salah satunya dijalankan di server dan satu lagi saya jalankan di PDA, sehingga jika saya sedang berada jauh dari kantor saya bisa memeriksa melalui PDA, jika account YM yang dipasang pada server tampil di PDA berarti jaringan memang sedang bagus dan sebaliknya jika account YM yang dipasang diserver tidak tampil pada layar PDA berarti telah terjadi sesuatu dengan koneksi server di kantor saya. Sayangnya saya belum bisa melakukan perbaikan secara remote terhadap server tersebut.

    Jika ada rekan-rekan pembaca yang mengetahui bagaimana cara melakukan remote ke server, mohon untuk menghubungi saya secara japri di rosgani(at)gmail(dot)com, terima kasih yaaa []

    Hilal dan MegaClock 1.9 di Palm

    Setiap menjelang Ramadhan berakhir, terkadang muncul perbedaan pendapat diantara kaum muslimin mengenai datangnya hilal (kemunculan Bulan saat pergantian dari bulan Ramadhan ke Syawal) dan dengan munculnya bulan (Hilal) tersebut atinya kaum mulimin bisa mengakhiri puasa dan melaksanakan Idul Fitri.

    Seperti yang terjadi pada Ramadhan tahun lalu, bahwa pada Minggu 22 Oktober 2006, selepas maghrib Pemerintah mengumumkan bahwa Idul Fitri dilaksanakan tetap pada tanggal 24 Oktober setelah melihat hasil dari para ahli hilal, bahwa pada saat itu tidak melihat adanya hilal. Namun bagi kaum Muhammadiyah, lebaran tetap dilaksanakan pada hari Senin 23 Oktober 2006. Saya tidak akan menanggapi perbedaan tersebut.

    Namun pada aplikasi MegaClock di Palm, saya melihat adanya aplikasi yang bernama Moon Phases, disana digambarkan fase-fase bulan selama sebulan penuh. Ribut-ribut mengenai hilal saya melihat pada aplikasi Moon Phase di MegaClock pada Minggu siang dan melihat bahwa bulan benar-benar tidak tampak. Pada Aplikasi tersebut tertulis nama fase: New Moon dengan visible 0%, sementara umur bulan pada tanggal 22 Oktober 2006 jam 1:13:45pm adalah 0 hari 0jam 57menit, sementara jarak dari bumi adalah 403179 km.


    Sebaliknya pada hari Senin tanggal 23 Oktober 2006 jam 1:38:28pm penampakan bulan sudah mencapai 1%, fase ini dinamakan waxing crescent, dengan umur 1 hari 1jam 22menit dan jarak dari bumi adalah. 401013 km.
    Terlepas dari semua itu, pada intinya semua ini tergantung dari keyakinan kita masing-masing, dimana perbedaan pendapat mengenai pelaksanaan Idul Fitri bagi kaum muslim adalah sebuah khasanah yang harus kita terima.[]

    Friday, May 11, 2007

    Linux Console dan MacOS X

    Sudah sejak dua tahun lalu saya mempelajari linux, tapi rasanya masih sangat awam terus, mengingat saya memang tidak belajar secara sungguh-sungguh.

    Adapun Linux yang saya pelajari pada waktu yang lalu adalah berupa LiveCD dan dengan tampilan yang sudah "manusiawi" (user friendly, karena memang menggunakan mode GUI).

    Akhir-akhir ini saya mendapat tugas dari tempat saya bekerja untuk menjadi admin jaringan, kebetulan server menggunakan Linux yang hanya menggunakan Console mode sebagai interfacenya, so saya kepaksa mempelajari kembali Linux console yang memang belum saya pahami sepenuhnya. Tapi ternyata bekerja dengan console malah lebih enak dan tidak banyak memakan waktu loading yang lama seperti halnya pada tampilan GUI, padahal komputer server masih menggunakan Pentium tua lho...

    Antara MacOS X dan Linux Console

    Baru-baru ini saya memang sedang kena demam ratjoen Mac, ratjoen yang sudah lama bersemayam ditubuh saya kini muncul kembali ke permukaan, saat ini mungkin sudah dalam tahap stadium IV, namun apalah daya, penawarnya sangat sulit untuk saya dapatkan... paling tidak dalam waktu dekat ini.

    Beberapa alasan, kenapa saya begitu menyukai Mac :
    - Tampilan GUI nya yang penuh animasi namun terkesan teduh, membuat saya langsung kepincut saat pertama kali memandangnya.

    - Stabilitas sistem yang lebih baik dibanding OS yang selama ini saya gunakan, membuat saya merasa nyaman ketika terhubung dengan Internet, baik chatting, e-mail dan browsing tanpa takut terkena spyware, spamware dan virus atau trojan dan program-program perusak lainnya.

    - Tampilan dan user interface yang intuitif membuat Mac terasa lebih user friendly, lebih mudah digunakan bagi pengguna awam sekalipun.

    - Selain itu, pengguna awam yang tidak memiliki background IT tidak harus bingung jika akan menginstal aplikasi software atau hardware. Untuk menginstal software, hanya dibutuhkan beberapa klik dan drag ke folder aplication, begitu juga jika kita akan menguninstal atau menghapus program, tinggal men-drag-nya ke icon trash (tempat sampah).

    Ingin pasang hardware baru?, tinggal tancapkan dan langsung jalan tanpa harus menginstal driver..bener-bener plug and play dan bukan plug and pray (tancapkan lalu berdoa semoga hardwarenya bisa jalan dengan baik) seperti yang sering saya alami di OS lain.

    Sebenarnya masih banyak kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki Mac seperti aplikasi Virtue Desktop, menjadikan kita seakan-akan memiliki lebih dari satu layar dan untuk berpindah ke layar lain ditampilkan dengan aplikasi yang bisa kita pilih, Spotlight adalah aplkasi bawaan MacOS yang sungguh cerdas, untuk menemukan sebuah kata, kalimat atau aplikasi cukup dengan menuliskan bagian hurufnya saja, ada juga QuickSilver, fasilitas pencarian yang serupa dengan Spotlight namun memiliki lebih banyak fungsi yang lebih banyak dan lebih dari sekedar aplikasi pencarian biasa. sementara aplikasi SubthaEdit adalah aplikasi yang menyerupai Notepad namun bisa diisi tulisan secara bersamaan melalui jaringan WiFi secara peer-to-peer dengan pengguna lain, sehingga kita bisa menulis secara bersamaan dan membuat tulisan secara keroyokan, ini berguna bagi kita saat melakukan meeting. Itu hanyalah sebagian kecil aplikasi yang saya tulis disini, sebenarnya masih banyak aplikasi lain yang lebih powerfull dan membuat saya makin keracunan.

    Semakin saya melupakan Mac, semakin kuat keinginan saya untuk memilikinya, sebagai penawar sementara, saya mencoba mencari jalan alternatif dengan memasang MacOSX86.org pada PC tua saya, namun ternyata spesifikasi PC saya tidak memenuhi persyaratan minimal yang dibutuhkan, akhirnya sayapun pasrah dengan keadaan saat ini, dimana saya harus menelan pil pahit tiap pagi untuk menahan ratjoen Mac yang sangat dasyat.

    Bersamaan dengan itu, dikantor tempat saya bekerja saya mendapat tugas baru untuk melola jaringan, diruang saya terdapat PC tua PIII dengan sistem operasi Linux Knoppix sebagai OS servernya, tamplan xwindowsnya dihilangkan sehingga saya harus menggunakan perintah console untuk mengoperasikannya, benar-benar seperti kembali ke tahun 80-an, dimana semua perintah harus ditulis dengan benar, tapi secara singkat saya bisa menikmati Linux tersebut walau saya harus mengingat semua perintahnya, sungguh sebuah pengalaman baru buat saya, dan saya makin menyadari bahwa ternyata saya sudah jauh tertinggal, karena saya baru mempelajari console menu di Linux, namun tidak ada kata terlambat untuk belajar, tiap hari saya disibukkan dengan mempelajari console menu di Linux, mulai dari chatting dan browsing dilakukan dengan text mode. Untuk chatting saya menggunakan centericq dan untuk browsing saya menggunakan aplikasi lynx, links dan elinks yang membuat saya jadi gak eling-eling sudah berjam-jam di depan komputer karena saking asyiknya...

    Lambat laun, ratjoen Mac mulai berkurang walo tidak hilang secara utuh, bagaimana tidak, tiap hari saya chatting dengan orang-orang pengguna Mac dan browsing ke situs-situs yang menampilkan informasi seputar Mac, belum lagi sejak saya terkena ratjoen tersebut saya bergabung dengan milis Mac, secara tidak sadar saya memang meracuni diri sendiri dengan Mac....

    Sunday, March 11, 2007

    Vacation With Tungsten W

    acatAwal Februari 2007 kemarin saya mendapat kesempatan untuk meliput le Tour de Langkawi 2007 di Malaysia, sebuah event balap sepeda terbesar se-Asia dan kedua terbesar di dunia setelah Tour de France.

    Selama hampir 2 pekan saya berada di Malaysia, mengelilingi hampir separuh negara Malaysia yang dimulai dari pulau Langkawi, pulau yang bernuansa pantai mirip Bali dengan udara yang cukup panas dan membuat kulit saya makin gelap. Stage terakhir tour de Langkawi berakhir di Kuala Lumpur, kota dimana saya bisa melihat secara langsung menara kembar Petronas yang terkenal itu.

    Beruntung saya menggunakan Tungsten W, sebuah PDA Phone dari Palm, karena dia memiliki kemampuan untuk menyimpan semua SMS yang masuk di handheld bukan di simCard sehingga saya tidak kehilangan SMS ataupun kontak ketika saya harus mengganti simCard saya dengan DiGi prepaid. Semua SMS yang sebelumnya masuk ketika saya menggunakan simCard Simpati masih tersimpan dan saya bisa mebalasnya walau saya sudah menggati simCard dengan simCard DiGi.

    Selama di perjalanan, Tungsten W tersebut kerap saya gunakan untuk menulis kata-kata baru yang saya temukan dan juga menuliskan nama hotel dan nomor kamar yang saya tempati, karena memang tiap hari saya berganti hotel. Tungsten W tersebut juga saya gunakan sebagai pencatat alamat e-mail dan nomor telepon rekan media lain dari berbagai negara yang saya temui pada acara tersebut.

    Intinya nggak nyesel deh punya Tungsten W, walau termasuk handheld tua tapi mash cukup berdayaguna dan bermanfaat buat memenuhi kebutuhan-kebutuhan saya, sebagai reminder, notes, maupun e-mail dan messaging. Terlebih ketika R520m saya sering saya gunakan sebagai GPRS modem di laptop, fungsi Tungsten W ini makin optimal untuk menggantikan ponsel saya sehari-hari... Bravo Palm OS..ooppps... Bravo Access, bravo Garnet OS!!!. []

    Foto-foto saat saya di Malaysia bisa dilihat di http://picasaweb.google.com/rosgani

    Saturday, March 03, 2007

    Windows XP rasa Vista

    Banyaknya berita yang menyiarkan kelebihan dan keindahan Windows Vista mengguggah saya untuk ingin mencoba dan merasakan Windows Vista, namun apa daya, karena Windows Vista mengharuskan penggunanya memiliki spesifikasi komputer yang tinggi dan itu artinya menguras kocek yang tidak sedikit.

    Namun dengan sedikit usaha dan pencarian di Internet, akhirnya saya bisa mendapatkan skin untuk WindowsXP di laptop saya dengan tampilan Windows Vista lengkap dengan aplikasi ObjectDock, toh memang saat ini cuma penampilan saja yang saya perlukan ketimbang aplikasi Windowsnya.
    Aplikasi Bricopack Vista Inspirat yang saya download dari situs http://www.crystalxp.net/bricopack/en.htm bisa menjadikan tampilan WindowsXP mirip dengan Windows Vista, Dan yang paling saya suka adalah ObjectDock, aplikasi ini mirip dengan tampilan pada layar desktop MacOS X dimana aplikasi bisa dipilih langsung pada desktop dengan sentuhan animasi scrolling yang khas. Icon-icon-nya pun bisa kita pilih sesuai keinginan. Aplikasi BrickoPack tersebut tidak hanya menambahkan tampilan pada desktop namun juga merubah semua icon, dan objek-objek lain pada Windows sehingga Windows yang saya gunakan mirip dengan Windows Vista. Ini cukup terbukti menarik perhatian rekan-rekan saya ketika mereka melihat tampilan desktop di laptop saya. It's time to show off he he he he...[]

    Friday, January 12, 2007

    Memilih Handset 3G : “TELITI SEBELUM MEMBELI”

    Jika kita melihat kalimat judul di atas, rasanya bukanlah kalimat yang asing di telinga kita, walaupun kalimat tersebut cukup sederhana namun jika di telaah lebih lanjut isinya menyerukan kepada kita agar kita benar-benar teliti dan hati-hati dalam memilih barang, terlebih ketika kita akan membeli perangkat 3G dan memilih operator mana yang akan kita pakai.

    Gembar-gembor teknologi 3G yang sudah didengungkan sejak beberapa tahun lalu, menawarkan keunggulan untuk dapat mengolah dan mengirimkan data multimedia secara real time pada sebuah perangkat mobile yang kita miliki, dengan teknologi ini nantinya kita tidak hanya dapat mengakses data secara cepat, namun melihat acara televisi siaran langsung dan bertatapan wajah dengan lawan bicara kita sambil bertelepon secara real time seperti halnya pada film-film futuristik, hal tersebut dapat dilakukan dengan ponsel yang memiliki fasilitas 3G ini.

    Jepang adalah negara yang sukses menerapkan teknologi ini, NTT DoCoMo, sebagai salah satu operator seluler di negeri Matahari terbit itu telah menuai sukses besar dari layanan produk yang ditawarkan kepada konsumennya dengan layanan yang diberi nama i-Mode, para pengguna i-Mode dapat menikmati acara televisi, berkirim e-mail dan mengakses Internet langsung dari telepon genggam atau PDA-Phone nya.

    Mungkin Jepang adalah satu-satunya negara yang pertama kali mengadopsi teknologi ini, bukan hanya di kawasan Asia namun juga di dunia. Hal ini terbukti bahwa di negara-negara Eropa dan bahkan di Amerika, layanan ini tidak begitu laris dan bahkan masih sepi peminat, bagaimana dengan Indonesia?.

    Saat ini tiga operator seluler yang telah mendapatkan lisensi untuk menjalankan 3G di Indonesia adalah Telkomsel, Excelcomindo dan Indosat, seperti kita ketahui bahwa tiga pemain lama itu telah menguasai pangsa pasar GSM sebelumnya, rencananya tiga operator lama ini akan mulai memasarkan produk 3G-nya pada kuartal kedua tahun ini.

    Namun selain tiga operator itu masih ada dua operator baru yang akan ikut meramaikan pasar 3G yakni Maxis melalui PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) dan Hutchinson melalui Cyber Acces Communication (CAC). Keberadaan dua operator baru ini dipandang sebagai kekuatan baru untuk membuat struktur industri telekomunikasi di Tanah Air lebih kompetitif. Namun, kedua pemain baru ini akan sangat sulit mensejajarkan diri dengan tiga operator lama tadi di segmen pasar di mana tiga operator lama tadi sudah sangat mapan karena telah menguasai lebih dari 90% pangsa pasar di Indonesia.

    Sekjen Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Rudiantara, mengatakan model bisnis yang tepat untuk 3G di Indonesia belum ada. Namun, konten diperkirakan akan menjadi layanan utama. Menurut dia, jika layanan hanya fokus pada data maka 3G akan mubazir. Gambaran yang ada untuk Indonesia adalah operator akan mencari model bisnis baru atau mengimplementasikan model yang sudah diterapkan di negara lain. "Dan yang pasti berkembang adalah konten," papar Rudi.

    Di sinilah menariknya: secara komersial, layanan 3G baru akan diluncurkan. Tapi tentu kita tahu bahwa telepon seluler yang berkemampuan 3G sudah dijual–dan laris–sejak dua tahun lalu di Indonesia. Tampaknya pengguna layanan seluler di Indonesia lebih tertarik pada kemajuan handset ketimbang kecanggihan jaringan. Masyarakat kita yang menjadi begitu konsumtif karena lebih memilih “gaya” ketimbang “fungsi” (baca artikel pada edisi lalu: “Pilih Mana: Fungsi atau Gaya?”)

    Kita sebagai end-user (pengguna akhir), hendaknya harus benar-benar teliti, memilih dan memilah, jenis layanan apa yang hendak kita manfaatkan?, untuk selanjutnya kita tinggal memilih bentuk handset apa yang akan kita pakai, sehingga kemampuan dari handset yang kita beli bisa lebih optimal dan berdayaguna dalam memfungsikan layanan 3G yang ada.

    Beberapa pengamat telekomunikasi memprediksi bahwa Mobile TV mungkin akan menjadi aplikasi utama atau killer application, dimana akan menggunakan modifikasi atau penyesuaian yang berbeda dengan program TV konvensional biasa, dengan model ini pendapatan akan lebih banyak diarahkan ke server atau carrier dan bukan ke terminalnya. Meskipun saat ini masih belum bisa diprediksi secara cermat pemanfaatan teknologi 3G di masa depan, namun kita meyakini bahwa masyarakat dan industri memang harus masuk tahap perkembangan teknologi yang lebih maju. Dengan akan bergesernya pola pemanfaatan frekuensi dari layanan telekomunikasi generasi pertama (1G) ke 2G lalu ke 3G, maka tentu saja kita berharap memperoleh manfaat yang jauh lebih besar dan dapat memberikan nilai tambah kepada penggunanya.

    Jika memang Mobile TV merupakan fasilitas yang akan banyak kita gunakan, hendaknya kita memilih handset yang memiliki kemampuan ini, saat ini begitu banyak produsen ponsel yang telah menjejalkan fasilitas ini dalam produknya. Sebut saja Nokia, perusahaan dari Finlandia ini telah mengeluarkan beberapa produknya dengan kemampuan ini, seperti N92 misalnya.

    Salah satu fasilitas lain yang ada dalam fasilitas 3G adalah memungkinkan kita untuk bertatapan wajah dengan lawan bicara kita melalui layar ponsel atau istilah kerennya adalah video telephony, hal ini tentu menuntut handset yang memiliki kamera di bagian depan ponselnya. Sony Ericsson, Nokia, Samsung dan beberapa produsen lain seakan berlomba mengeluarkan ponsel yang memiliki kemampuan ini.

    Permanfaatan dari fasilitas video telephony ini tentu akan lebih optimal jika digunakan oleh wartawan televisi, dimana kejadian dan peristiwa bisa diliput secara live tanpa harus membawa peralatan studio mini, kabel speaker dan kamera. Pihak studio cukup membekali wartawannya dengan sebuah handset yang memiliki kemampuan ini dan acarapun bisa dikirim secara langsung.

    Beberapa fasilitas lain yang mungkin akan dijejalkan kedalam handset 3G ini adalah kemampuan dari fungsi GPS (Global Positioning System) yang juga dilengkapi dengan informasi peta dan data dari tempat-tempat penting seperti hotel, rumah sakit, pasar swalayan, ATM dan pom bensin, fungsi ini akan lebih bermanfaat bagi mereka yang sering melakukan perjalanan ke luar kota atau menjelajah hutan.

    Untuk kaum remaja dan anak muda, handset 3G akan banyak digunakan untuk men-download file-file musik atau video klip kesukaan mereka, sarana tukar file (file sharing) akan lebih mudah dilakukan daam genggaman, bagi mereka yang sering curhat melalui media blog, jalur 3G akan lebih memanjakan para blogger unuk bisa lebih cepat meng-update situs blognya melalui handset yang mereka miliki.

    Akhirnya, tentu bukan hanya handset yang harus kita pilih, namun kita pun harus jeli memilih operator 3G mana yang akan kita gunakan, dari kelima operator 3G tadi yang telah mendapatkan lisensi saat ini, belum ada satu operator pun yang benar-benar menawarkan semua service tadi, variasi kebijakan tarif dari tiap operator tentu menjadi salah satu penentu minat dari masyarakat pengguna. Saat ini mungkin terlalu dini untuk menilai setiap operator 3G yang ada, karena semuanya masih dalam tahap proses dari perkembangan teknologi komunikasi di negara kita saat ini. Tinggal kembali kepada kita sebagai konsumen, untuk bisa lebih teliti sebelum membeli, karena pada akhirnya konsumen lah yang akan memanfaatkan layanan 3G ini.[Q]