Free Bitcoin

Get Free Bitcoin Here

Saturday, March 29, 2008

Browser Internet @Nokia E61

Perpindahan saya dari Palm Tungsten W ke Nokia E61 awalnya hanya dipicu oleh mati-nya layanan aplikasi messenger yang biasa saya gunakan, namun semakin hari saya makin menyadari bahwa perpindahan saya dari PalmOS ke Symbian menambah pengalaman baru bagi saya, terutama saat menjelajahi Internet dengan menggunakan aplikasi browser yang dimiliki Nokia E61.

Tapi mohon maaf sebelumnya, disini saya sama sekali tidak bermaksud untuk mendiskreditkan Palm OS atau mengunggulkan Symbian ataupun sebaliknya, terlebih karena Palm Tungsten W menggunakan Palm OS 4.1 sebuah versi yang dibuat jauh sebelum Symbian OS 60 3rd edition yang dimiliki Nokia E61.

Services dan Web, Serupa tapi tak sama
Sekilas keduanya hampir mirip tapi sebenarnya sangatlah berbeda, mungkin sebagian pengguna tidak menyadari perbedaan ini. Di Nokia E61, secara default fungsi Services berada pada folder Media sementara fungsi Web akan langsung terlihat ketika kita menekan tombol Menu.

Services memiliki tampilan lebih sederhana dibanding Web, dia ditujukkan untuk membuka situs WAP, namun walaupun begitu aplikasi Services juga bisa digunakan untuk membuka situs www biasa. Aplikasi Services akan menyesuaikan tampilan sebuah situs www (bukan WAP) sehingga lebih friendly di layar ponsel, sementara aplikasi Web akan menampilkan isi situs apa adanya layaknya kita melihat situs di layar PC, sehingga jika kita ingin melihat seluruh isi web kita harus menggulung layar ke kanan atau ke bawah.

Namun pada aplikasi Web, Nokia menambahkan fitur yang diberinama 'Mini Map' yakni sebuah fungsi yang memungkinkan kita dapat melihat tampilan situs secara keseluruhan melalui tampilan kecil yang muncul jika kita menggeser kursor ke sisi layar. Aplikasi Web memiliki kursor untuk memudahkan navigasi sementara aplikasi Services tidak memilikinya.

Beberapa situs mungkin bagus ditampilkan dengan Services namun ada juga situs yang justru malah terlihat berantakan jika ditampilkan dengan aplikasi tersebut, begitu juga sebaliknya, aplikasi Web merupakan sebuah terobosan intuitif untuk browser Symbian namun terkadang kita malah jadi capek ketika setiap kali harus menggeser layar ke kiri dan ke kanan untuk membaca barisan teks yang tidak ditampilkan secara utuh. Untuk membuktikannya silahkan anda buka situs www.detikinet.com dan bacalah isi beritanya dengan menggunakan kedua aplikasi tersebut, anda akan merasakan perbedaanya. (Ma'af, team detik.com, situsnya saya jadikan contoh, sebenarnya bisa juga buka situs lain sih).

Kelebihan lain yang dimiliki Services adalah adanya kemampuan untuk menyimpan halaman untuk dibaca secara offline dilain waktu, sementara fasilitas ini tidak dimiliki oleh aplikasi Web. Aplikasi Services juga merupakan viewer default untuk membuka file .htm atau .html yang sudah kita simpan dalam memory card.

Jika ada diantara pembaca yang menemukan kelebihan atau kekurangan lain dari kedua browser ini, silahkan ditambahkan dan jangan lupa.. Correct Me If I'm Wrong... salam hangat dan happy surfing (Q)

Wednesday, March 26, 2008

Nokia E61 dan Holux M-1000

Holux M1000 adalah salah satu merk dari penerima sinyal GPS untuk disandingkan dengan PDA atau SmartPhone, dengan menggunakan koneksi bluetooth, alat ini bisa dipasangkan (pairing) dengan Nokia E61 saya, terlebih karena secara default Nokia E61 memiliki fungsi Navigator, Position dan Landmark. Itu merupakan aplikasi untuk menentukan arah (kompas digital), mengetahui koordinat tempat kita berada dan menyimpan tempat-tempat favorit untuk selanjutnya dapat kita jadikan acuan tujuan perjalanan kita.

Dengan aplikasi Navigator (dan Holux M1000 tentunya) saya mencoba untuk mencari suatu lokasi, saya mencoba bertolak dari daerah Setiabudi (Geger Kalong) ke Bandung Super Mall, sebelumnya saya meminta koordinat kepada teman saya dan saya memerintahkan aplikasi Navigator untuk menuju koordinat tersebut, sesaat dilayar Navigator menunjukan sebuah kompas dengan titik merah yang harus saya ikuti.

O iya, aplikasi Navigator ini bukanlah aplikasi GPS yang penuh dengan grafis layaknya aplikasi Navigator dalam ponsel ber-GPS, ini hanyalah sebuah kompas digital yang digambarkan dengan sebuah lingkaran dengan 4 (empat) arah mata angin yang selalu bergerak sesuai pergerakan kita. Ini tentu berbeda dengan aplikasi Navigator yang dimiliki Nokia 6110 Navigator, walau Nokia 6110 ini juga memiliki aplikasi Navigator (Kompas digital) sederhana yang saya maksud diatas.

Berjalan dengan bantuan Navigator di E61 sungguh memerlukan konsentrasi dan membutuhkan sedikit logika, karena jalanan Bandung yang banyak menggunakan satu jalur, dan terlebih Navigator hanya menunjukan titik merah sebagai acuan tujuan kita serta jarak tempuh ke tujuan. Sehingga tampilan ini cukup membosankan dan membuat kita sedikit harus bekerja keras menyesuaikan jalur dihadapan. Aplikasi ini sesungguhnya cukup canggih dan bisa sangat membantu jika kita berada di tengah laut atau hutan, namun jika dipakai di jalanan Bandung rasanya kurang tepat, karena untuk kebutuhan dalam kota ada aplikasi yang lebih user friendly yakni Garmin Mobile XT.

Garmin Mobile XT + City Navigator
Beruntunglah saya bergabung milis id-gps karena disana ada banyak teman-teman yang willing to help, diantaranya ada Pak Indera Racing yang telah meminjamkan saya Holux M1000 untuk saya coba, Pak Gunaris (www.otomasi.com) yang meminjamkan peta original Garmin City Navigator untuk daerah Jawa Bali, Pak Sonny Wibawa yang memberi saya aplikasi Garmin Mobile XT + Peta dan anggota milis lain yang kerap saya berondong dengan pertanyaan newbie dari saya. Sehingga dalam beberapa hari saja saya sudah bisa menggunakan dan mengoptimalkan fungsi GPS di Nokia E61 saya.

Awalnya microSD yang berisi peta Jawa Bali City Navigator itu tidak mau membuka aplikasi Garmin Mobile XT nya namun saya coba mencari aplikasi .sis installernya secara manual dengan aplikasi X-Plorer sehingga akhirnya icon Garmin Moble XT bisa muncul.

Saya langsung menghidupkan Holux M1000 GPS dan sesaat aplikasi Garmin Mobile XT (GMXT) bisa tersambung dengan Holux GPS melalui bluetooth setelah berhasil melakukan pairng dan memasukkan angka 0000 (nol empat kali) sebagai kode pairingnya.

Sesaat, layar E61 saya menunjukan jalur jalan dan posisi dimana saya berada saat itu, saya mencoba untuk mempelajari semua fungsi tombol dan menunya, selanjutnya mencoba menetukan tujuan dengan memilik menu 'Where To' saya arahkan ke hotel dan restoran terdekat, dan wooow saya seakan dipandu untuk berbelok untuk menuju restoran yang saya pilih, saya coba mengendarai motor saya dan icon warna biru yang ada di layar ikut berjalan menyusri jalan virtual yang tampil pada layar mengikuti kemana saya berjalan, saya sengaja berbelok ke arah yang salah dan sesaat dilayar muncul tanda panah yang menyuruh saya untuk berbalik dan jika saya terus melaju di jalur yang salah, GMXT melakukan kembali kalkulasi rute untuk menemukan jalur alternatif. Sungguh intuitif, terlebih ketika GMXT memiliki fungsi 'Speak' sehingga saya cukup mendengarkan 'perintahnya' melalui suara.

Akurasinya sungguh mantap, bahkan speedometer yang ada dalam aplikasi GMXT sungguh sangat akurat, ketika saya berjalan memacu motor saya, speedometer yang ada di layar GMXT ikut berubah sesuai kecepatan sesungguhnya. Ini adalah kali pertama saya menggunakan GPS, jadi terkadang saya masih sedikit kaget dengan kecanggihannya dan juga memahami fungsi dari setiap menunya.[Q]